Merencanakan dengan cermat diperlukan untuk memasuki usia pensiun, yang merupakan fase penting dalam hidup seseorang. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun menetapkan usia pensiun pekerja di Indonesia akan naik menjadi 59 tahun pada Januari 2025. Dengan perubahan ini, karyawan dapat memperpanjang masa kerja mereka dan lebih siap secara finansial.
Namun, kenaikan usia pensiun juga menuntut kesiapan mental, fisik, dan finansial yang lebih matang. Dengan waktu yang lebih lama, karyawan memiliki kesempatan lebih besar untuk mengelola dana pensiun, melunasi utang, dan mempersiapkan aktivitas dan perlindungan untuk masa tua mereka. Ini sekaligus menjadi pengingat bahwa perencanaan pensiun sebaiknya dimulai sejak dini.
Apa saja tindakan konkret yang harus diambil kemudian? Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan aturan baru dan pendekatan kesehatan dan finansial yang relevan untuk menyongsong masa pensiun yang nyaman dan produktif, klik di sini.
Perubahan Aturan Usia Pensiun dan Dampaknya
Berdasarkan Pasal 15 ayat 3 PP Nomor 45 Tahun 2015, usia pensiun akan dinaikkan dari 58 menjadi 59 tahun pada tahun 2025. Aturan ini dibuat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan demografi dan kebutuhan jaminan sosial.
Peraturan tersebut menetapkan bahwa usia pensiun akan meningkat setiap tiga tahun hingga mencapai 65 tahun. Ini memberi pekerja lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dana pensiun, tetapi juga mengharuskan mereka untuk tetap produktif lebih lama.
Selain itu, langkah ini memengaruhi pemanfaatan program jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, yang bertujuan untuk memberikan penghasilan pasca-kerja. Para pekerja sekarang memiliki lebih banyak waktu untuk mengoptimalkan tabungan pensiun mereka dan memaksimalkan manfaat BPJS.
Strategi Keuangan untuk Masa Pensiun
Untuk memiliki masa pensiun yang nyaman, Anda harus memiliki keuangan yang stabil dan sehat. Langkah pertama adalah memeriksa keadaan keuangan Anda, yang mencakup dana darurat, tabungan, dan investasi. Antonius Karya, seorang perencana keuangan, menyarankan untuk mempersiapkan pensiun sejak usia empat puluh tahun. Dia berpendapat bahwa dana untuk pensiun tidak dapat dikumpulkan dalam waktu dua hingga lima tahun saja.
Selain itu, melunasi utang seperti kredit rumah atau kartu kredit sebelum pensiun sangat penting. Beban utang yang besar dapat membuat Anda kurang fleksible secara keuangan dan menghalangi rencana pensiun Anda. Selain itu, pastikan Anda memiliki asuransi yang melindungi Anda dari risiko tak terduga, seperti asuransi kesehatan dan jiwa.
Jelang masa pensiun, Anda juga harus memprioritaskan investasi dengan risiko yang lebih rendah, seperti memindahkan dana ke obligasi atau deposito yang lebih stabil daripada saham. Jika perlu, konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mengubah portofolio investasi Anda.
Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Kesehatan adalah aset paling berharga, terutama ketika Anda akan pensiun. Menjaga kesehatan Anda dengan menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan melakukan pemeriksaan medis rutin adalah bagian dari persiapan ini. Selain itu, pastikan Anda memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang tersedia di sekitar tempat tinggal Anda.
Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga harus diperhatikan. Merencanakan aktivitas seperti hobi, kegiatan sosial, atau pekerjaan paruh waktu dapat membantu Anda tetap hidup semangat dan memiliki tujuan untuk hidup setelah pensiun.
Kelola Aktivitas di Masa Pensiun
Salah satu kesulitan saat pensiun adalah merencanakan aktivitas untuk mengisi waktu luang Anda. Ini dapat termasuk mengikuti kursus baru, mengejar hobi lama, atau bahkan melakukan perjalanan.
Selain itu, penting untuk mempertahankan jaringan sosial Anda. Berpartisipasi dalam kegiatan komunitas atau kelompok minat dapat membantu Anda tetap terhubung dan merasa lebih bahagia.
Kembangkan Skill untuk Masa Pensiun
Keterampilan baru dapat membantu Anda tetap produktif sekaligus menjadi sumber pendapatan tambahan. Keterampilan yang sesuai zaman adalah penting agar Anda dapat mengejar peluang untuk menghasilkan uang di masa pensiun.
Bahkan sebelum pensiun, Anda bisa belajar keterampilan seperti teknologi, bahasa, atau seni. Jika ini memungkinkan, manfaatkan masa sebelum pensiun untuk bekerja paruh waktu atau freelance sebagai transisi.